2. DATABASE MANAJEMEN SISTEM
2.3.1. Pengertian Database Manajemen Sistem (DBMS)
ICT Database/-Data Resources
Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010 :
DBMS
(Database Management systems) adalah kumpulan program yang meng-koordinasikan
semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.
§ Asep Herman Suyanto (2004)
Manajemen
Sistem Basis Data (Database Management System / DBMS) adalah perangkat lunak
yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data
dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus
untuk aplikasi, semisal penyimpana data dalam file dan menulis kode aplikasi
yang spesifik untuk pengaturannya.
§ C. J. Date
DBMS adalah merupakan software yang menghandle seluruh
akses pada database untuk melayani kebutuhan user.
§ S. Attre
DBMS adalah software, hardware, frimware dan
prosedur-prosedur yang mengelola database. Frimware adalah software yang telah
menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
§ Gordon C. Everent
DBMS adalah manajemen yang efektif untuk mengorganisasi
sumber daya data.
Database
Management System (DBMS) atau Sistem Manajemen Basisdata adalah suatu sistem
yang terdiri atas Basis-data dan Perangkat Lunak (Software / program) yang
bertujuan untuk effektivitas dan effisiensi dalam pengelolaan basisdata atau DBMS adalah
semua peralatan komputer (Hardware+Software+Firmware). DBMS dilengkapi dengan
bahasa yang berorientasi pada data (higt level data langauage) yang sering
disebut juga sebagai bahasa generasi ke 4 (fourt generation langauage).
Database
manajemen sistem (DBMS) terdiri dari perangkat lunak yang dapat mengatur
penyimpanan data. Sehingga memudahkan organisasi untuk memusatkan data,
mengelola data secara efisien dan menyediakan akses data bagi program aplikasi.
Sebuah
DBMS mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan struktur penyimpanan
database organisasi sosial dan pengguna mereka. Hal ini memungkinkan organisasi
untuk menempatkan kontrol organisasi pengembangan database yang luas di tangan
Database Administrator (DBAs) dan spesialis lain. Dalam sistem yang besar,
sebuah DBMS memungkinkan pengguna dan perangkat lunak lain untuk menyimpan dan
mengambil data dalam cara yang terstruktur.
Sistem
manajemen basis data (Bahasa Inggris: database
management system, DBMS), adalah suatu sistem atau perangkat lunak yang dirancang untuk
mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi
terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh
tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan
sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di
bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle,
SQL server 2000/2003,MS Access, MySQL dan
sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan
utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang besar. DBMS juga
dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah
Sistem
Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah perangkat
lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol,
dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan
untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses
yang berbeda-beda
DBMS (database management system) adalah sekumpulan program yang digunakan untuk menyimpan, memodifikasi, dan mengekstrak informasi dari sebuah basisdata. Terdapat berbagai DBMS, mulai dari yang dapat dijalankan pada PC sampai yang harus dijalankan pada mainframe. Untuk mendapatkan informasi dari basisdata, digunakan bahasa khusus dalam bentuk query. Setiap DBMS mendukung bahasa query yang berbeda-beda.
2.3.2. Sejarah Database Manajemen Sistem (DBMS)
Generasi
pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada
awal tahun 1960, disebut sebagai penyimpanan data terintegrasi (Integrated Data
Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi
oleh Conference on Data System Languages (CODASYL).
Bachman
kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu
komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan sistem
manajemen informasi (Information Management System) DBMS. IMS dibentuk
dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model
data hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai
hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini
memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer.
Kemudian
pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose,
mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi
paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan
untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM.
SQLdistandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American
National Standards Institute (ANSI) dan International Standards
Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam
basis data disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung
jawab untuk menjalankan program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS.
Pada
akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data yang
dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query
yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan
analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor
memperluas sistemnya dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal
image dan text, dankemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial
dikembangkan oleh banyak vendor untuk membuat data
warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis data.
Pada
tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada
manajemen transaksi dalam DBMS.
2.3.3. Fitur-fitur Database Manajemen Sistem (DBMS)
DBMS
pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang memungkinkan data
dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur yang secara umum
tersedia adalah:
· Keamanan : DBMS menyediakan sistem
pengamanan data sehingga tidak mudah diakses oleh orang yang tidak memiliki hak
akses.
· Independensi : DBMS menjamin independensi
antara data dan program, data tidak bergantung pada program yang meng-akses-nya,
karena struktur data-nya dirancang berdasarkan kebutuhan informasi, bukan
berdasarkan struktur program. Sebaliknya program juga tidak bergantung pada
data, sehingga walaupun struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
· Konkruensi / data sharing : data dapat
diakses secara bersamaan oleh beberapa pengguna karena manajemen data
dilaksanakan oleh DBMS.
· Integritas : DBMS mengelola file-file
data serta relasi-nya dengan tujuan agar data selalu dalam keadaan valid dan
konsisten
· Pemulihan : DBMS menyediakan fasilitas
untuk memulihkan kembali file-file data ke keadaan semula sebelum terjadi-nya
kesalahan (error) atau gangguan baik kesalahan perangkat keras maupun kegagalan
perangkat lunak.
· Kamus / katalog sistem : DBMS menyediakan
fasilitas kamus data atau katalog sistem yang menjelaskan deskripsi dari
field-field data yang terkandung dalam basisdata.
· Perangkat Produktivitas : DBMS
menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga memudahkan para pengguna
untuk menarik manfaat dari database, misalnya report generator (pembangkit
laporan) dan query generator (pembangkit query)
Berikut
ini disajikan tabel beberapa DBMS yang terkenal.
DBMS
|
Perusahaan
|
Access
|
Microsoft
Corporation
|
DB2
|
IBM
|
Informix
|
IBM
|
Ingress
|
Computer
Associate
|
MySQL
|
The
MySQL Company
|
Oracle
|
Oracle
Corporation
|
Postgres
SQL
|
Postgres
|
Sybase
|
Sybase
Inc.
|
Visual
dBase
|
Borland
|
Visual
FoxPro
|
FoxPro
Corporation
|
DBMS
untuk model data berbasis objek biasanya dinamakan sebagai Object
Oriented Data Base Management System (OODBMS). Beberapa OODBMS yang
terkenal adalah sebagai berikut:
OODBMS
|
Perusahaan
|
Gemstone
|
Gemstone
System
|
Matisse
|
ADB
Inc.
|
Versant
|
Versant
|
Jeevan
|
W3
Apps.
|
Vision
|
Insyte
|
Objectivity
|
Objectivity
Inc.
|
ObjectStone
|
Object
Design Inc.
|
Poet
|
Poet
Software.
|
Perlu
ditambahkan disini bahwa beberapa DBMS berbasis objek sebenarnya tetap menggunakan
file data relasional biasa, dengan kata lain, programnya berbasis objek tetapi
datanya masih model relasional biasa. Software seperti ini biasanya disebut
sebagai Object Oriented Relational DataBase Management System (OORDBMS),
misalnya Visual dBase.
2.3.4. Komponen Penyusun Database Manajemen Sistem (DBMS)
Dalam
pembuatan DBMS diperlukan beberapa komponen fungsional penyusunnya sebagai
berikut
1. Query Processsor
Merubah
bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database manager.
Menterjemahkan pernyataan-pernyataan bahasa query ke dalam instruksi-instruksi
low-level yang dimengerti oleh database manager.
2 . Database Manager
Menerima
query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk menentukan apakah record-record
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan. Menyediakan interface antara data
low-level yang disimpan didalam basisdata dengan program-program aplikasi dan
queries yang dikirimkan ke system.
3. File Manager
Manipulasi
penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada disk.
4. DML Preprocessor
Merubah
perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk fungsi-fungsi
yang memanggil dalam host language. Mengkonversi pernyataan-pernyataan DML yang
dimasukkan di dalam program aplikasi ke dalam pemanggilan prosedur normal di
dalam bahasa induknya. Procompiler harus berinteraksi dengan query processor
untuk membuat kode-kode yang diperlukan
5. DDL Compiler
Merubah
perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata. Mengkonversi
pernyataan DDL ke dalam sekumpulan table yang mengandung metadata atau “data
mengenai data”
6. Dictionary Manager
Mengatur
akses dan memelihara data dictionary.
2.3.5. Model Database Manajemen Sistem (DBMS)
Sistem
manajemen database biasanya dikategorikan menurut model database yang mereka
mendukung, seperti jaringan, model relasional atau obyek. Model cenderung untuk
menentukan bahasa query yang tersedia untuk mengakses database.
Fungsi
dari Model Database ini adalah untuk merepresentasikan data sehingga data
tersebut mudah dipahami.
Model
Database adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data,
hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi.
Terdapat
dua model data dalam DBMS sebagai berikut :
1 . Model Data Berbasis Objek
Yaitu
suatu model data yang menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar
entitas. Jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
Entity-relationship
semantic
functional
object-oriented
2. Model data berbasis record
Yaitu
Model Data yang terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat
dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam jenis yaitu :
1. Model Hirarkis / Model Pohon (blm ada
penjelasannya)
Model
database Hierarki merupakan model data yang dimana data tersebut diatur
dengan struktur data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi menggunakan
hubungan child/parent: setiap parent dapat memiliki banyak child, tetapi setiap
child hanya boleh memiliki satu parent (yang dikenal juga denganhubungan 1-ke-banyak).
Seluruh atribut dari record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entitas
Contoh
dari Model hierarki
Pada
database tipe entiti sama dengan tabel. Setiap record individual diwakili
sebagai baris, dan setiap atribut sebagai kolom. Tipe entiti berhubungan satu
sama lain dengan menggunakan pemetaan 1:N, juga dikenal sebagai
hubungan satu-ke-banyak. Model ini dikenal sebagai model database awal yang
diciptakan oleh IBM pada tahun 1960-an.
Database
hierarki yang paling banyak digunakan saat ini ialah IMS dikembangkan
oleh IBM dan Registry Windows oleh Microsoft.
Model
data hierarki kehilangan daya tariknya sebagai Model Relasional Edgar F.Codd
menjadi standar de facto yang digunakan secara virtual oleh seluruh sistem
manajemen database saat ini. Implementasi Database Relasional dari model
hierarki pertama sekali dipublikasikan pada tahun 1992.[1]
2. Model Jaringan
Model
Jaringan merupakan model database yang diyakini sebagai cara fleksibel
mewakili objek dan hubungan mereka. Model ini memiliki fitur istimewa yang pada
skema, diperlihatkan sebagai grafik dengan tipe objek ialah node, tipe
hubungannya ialah kurva, yang tidak terbatas dengan menjadi hierarki atau berkisi.
Contoh
dari Model Jaringan.
Penemu
asli dari Model Jaringan ialah Charles Bachman, dan dikembangkan menjadi
spesifikasi standar pada 1969 di Konsorsium CODASYL
Pada
tahun 1969, Konferensi Bahasa Sistem Data (CODASYL) meresmikan spesifikasi
pertama dari model database jaringan. Kemudian diikuti dengan penerbitan kedua
pada tahun 1971, yang mennjadi dasar dari semua implementasinya. Proyek
tersebuk berlanjut pada awal tahun 1980an, memuncak pada peresmianOrganisasi
Standarisasi Internasional (ISO), namun hanya sedikit berpengaruh pada produk
ini.
Beberapa
sistem database terkenal yang menggunakan jaringan model termasuk:
· Integrated Data Store (IDS)
· IDMS (Integrated Database Management System)
· RDM Embedded
· TurboIMAGE
· Unisys OS 2200 database
3. Model Relasional
Model
Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan
dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini.
Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System).
Ada Beberapa Sifat yang melekat pada suatu relasi :1. Tak ada tupel (baris) yang kembar)
2. Urutan tupel tidaklah penting
3. Setiap atribut memiliki nama yang unik
4. Letak atribut bebas ( urutan atribut tidak penting)
5. Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel.
Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System).
Ada Beberapa Sifat yang melekat pada suatu relasi :1. Tak ada tupel (baris) yang kembar)
2. Urutan tupel tidaklah penting
3. Setiap atribut memiliki nama yang unik
4. Letak atribut bebas ( urutan atribut tidak penting)
5. Setiap atribut memiliki nilai tunggal dan jenisnya sama untuk semua tupel.
Pada
model relasional, jumlah tupel suatu relasi disebut kardinalitas dan jumlah
atribut suatu relasi disebut derajat (degree) atau terkadang disebut arity.
Relasi yang berderajat saru (hanya memiliki satu atribut) disebut unary. Relasi
yang berderajat dua disebut binary dan relasi yang berderajat tiga disebut
ternary. Relasi yang berderajat n disebut n-ary. Istilah lainnya yang terdapat
pada model relasional adalah domain. Domain adalah himpunan nilai yang berlaku
bagi suatu atribut.
Contoh
produk DBMS terkenal yang menggunakan model relasional antara lain adalah :1.
DB2 (IBM)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)
2. Rdb/VMS (Digital Equipment Corporation)
3. Oracle (Oracle Corporation)
4. Informix (Informix Corporation)
5. Ingres (ASK Group Inc)
6. Sybase (Sybase Inc)
Di
lingkungan PC, produk-produk berbasis relasional yang cukup terkenal antara
lain adalah :
1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase III Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
1. Keluarga R:Base (Microrim Corp) antara lain berupa R:Base 5000
2. Keluarga dBase (Ashton-Tate, sekarang bagian dari Borland International), antara lain dbase III Plus, dBase IV, serta Visual dBase
3. Microsoft SQL ( Microsoft Corporation)
4. Visual FoxPro (Microsoft Corporation)
2.3.6. Arsitektur Database Manajemen Sistem (DBMS)
Salah
satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar muka (interface)
dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail
tentang cara data direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur untuk
melakukan abstraksi dari data sehingga dapat diperoleh independensi
data-program.
Pada
tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSI-SPARC (American National
Standards Institute – Standards Planning and Requirements Committee) menetapkan
tiga level abstraksi dalam database, yaitu:
1. Level Eksternal (external level) atau Level
Pandangan (view level)
Level
Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna database. Pada
level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai dengan
keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang berbeda
dari user lainnya. Pada level ini pula dimungkinkan pandangan user berbeda
dengan representasi fisik dari data, misalkan untuk data hari secara fisik data
direkam dalam bentuk kode (1, 2, 3, dst) sedang user melihat data dalam bentuk
teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, …). Data yang dilihat oleh user
seakan-akan berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa
file yang berelasi.
2. Level Konseptual (conceptual level)
Level
Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini
didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur
data secara lengkap. Para administrator database memahami bagaimana satu view
dijabarkan dari beberapa file data, demikian pula pada saat perancangan
database mereka dapat saja membagi data menjadi beberapa file agar dapat
diakses dan disimpan secara efisien
3. Level Internal (internal level) atau Level
Fisik (physical level)
Level
Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk kode,
teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data,
deskripsi data dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan
enkripsi data (agar lebih aman).
Agar
independensi data dapat dicapai maka disediakan pemetaan antar lapisan (level),
yatiu pemetaan eksternal-konseptual dan pemetaan konseptual-internal. Pada
pemetaan eksternal-konseptual, DBMS dapat memetakan field-field data dari
user-view ke dalam struktur data yang sesungguhnya. Pada pemetaan
konseptual-internal, DBMS dapat menemukan rekaman fisik dari data yang
didefinisikan pada struktur logik.
2.3.7. Bahasa Database Manajemen Sistem (DBMS)
Implementasi
bahasa DBMS bervariasi sesuai dengan variasi perusahaan yang merancangnya,
namun pada prinsipnya bahasa ini bisa dikategorikan ke dalam tiga komponen
bahasa, yaitu:
1 . Data Definition/Decription Language (DDL)
DDL
adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mendefinisikan struktur data
antara lain perintah untuk membuat tabel baru (CREATE) dimana terdefinisi
komponen/field data dengan tipe dan panjangnya, mengubah index (INDEX, REINDEX)
agar setiap rekord dalam satu file data dapat diakses melalui indeks-nya,
mengubah struktur (MODIFY STRUCT) dari file data, dan sebagainya. Komponen
bahasa ini banyak digunakan oleh para administrator basisdata pada saat
merencanakan atau membangun file-file basisdata
2. Data Manipulation Language (DML)
DML
adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk memanipulasi data, komponen
ini diperlukan oleh para pengguna untuk memanipulasi data, antara lain
perintah-perintah untuk melakukan hal-hal berikut ini:
· mengambil data dari basisdata (LIST, DISPLAY)
· menambah data kedalam basisdata (INSERT,
APPEND)
· meremajakan data yang ada dalam basisdata
(UPDATE)
· menghapus data yang tidak diperlukan (DELETE)
· meng-urutkan data (SORT)
· menghitung frekuensi data (COUNT)
· mencari data (SEEK, FIND)
DML
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu DML Prosedural dan DML Non-Prosedural.
Pada DML Prosedural ketika data akan dimanipulasi maka perintah harus disertai
dengan perintah-perintah bagaimana data diakses dari file database. Perintah
DML Prosedural biasanya termuat dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi (high
level programming language) seperti COBOL, C, C++ dan sebagainya. Pada DML non-Prosedural
data dapat dimanipulasi langsung tanpa harus memerintahkan bagaimana data
dibaca dari file. Perintah DML non-Prosedural biasanya digunakan dalam
bahasa-bahasa DBMS seperti pada dBase, Access, Paradox, FoxPro, SQL, dan
sebagainya.
3. Device Control Media Language (DCML)
DCML
adalah komponen bahasa DBMS yang digunakan untuk mengatur perekaman atau
penyimpanan data secara fisik. Komponen bahasa DCML digunakan oleh
operator-operator sistem basisdata didalam mengatur file-file data secara fisik.
Perintah-perintah yang termuat dalam komponen ini, antara lain perintah
perintah: merekam (Write Record, Create Table), menghapus (Drop, Delete Table).
2.3.8. Tujuan Database Manajemen Sistem (DBMS)
Tujuan
utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi
sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat,
tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang
digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap
dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas
struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah
bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data,
hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi
tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
= Menyediakan penyimpanan data untuk dapat
digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
=Kemudahan pemasukan data, sehingga
meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh
pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang
ditangani.
= Pengendalian data untuk setiap siklus agar
data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi
di setiap sistem.
=Pengamanan data terhadap
kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
2.3.9. Fungsi Database Manajemen Sistem (DBMS)
8 Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
- Katalog yang dapat diakses pemakai
- Mendukung Transaksi
-Melayani kontrol concurrency
Melayani recovery
- Melayani autorisasi
-Mendukung komunikasi data
-Melayani integrity
-Melayani data independence
-Melayani utility
2.3.10. Manfaat Database Manajemen Sistem (DBMS)
Manfaat
yang diperoleh dari penyusunan database adalah :
Mengatasi kerangka (redundancy)
data.
Menghindari
terjadinya inkonsistensi data.
Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
Menyusun format yang standar dari sebuah data.
Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple
user).
Melakukan perlindungan dan pengamanan data
(data security).
Menyusun integritas dan
independensi data.
2.3.11. Keunggulan dan Kelemahan Database Manajemen
Sistem (DBMS)
2.3.11.1. Keunggulan
DBMS antara lain :
§ Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
§ Menjaga konsistensi dan integritas data
§ Meningkatkan keamanan data
§ Meningkatkan effisiensi dan effektivitas
penggunaan data
§ Meningkatkan produktivitas para pengguna data
§ Memudahkan pengguna dalam menggali informasi
dari kumpulan data
§ Meningkatkan pemeliharaan data melalui
independensi data
§ Meningkatkan pemakaian bersama dari data
§ Meningkatkan layanan backup dan recovery data
§ Mengurangi konflik antar pengguna data
§ Mencapai indenpendensi data
§ Mengintegrasikan data dari beberapa file
§ Mengambil data secara cepat, praktis
§ Meningkatkan keamaanan data
§ Terbaru (up to date).
2.3.11.2. Kelemahan DBMS antara lain :
§ Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa
melakukan administrasi dan manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan
relasi data yang optimal
§ Memerlukan kapasitas penyimpanan baik
eksternal (disk) maupun internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan
efisien
§ Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
§ Kebutuhan akan sumber daya (resources)
biasanya cukup tinggi
§ Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS
terkadang sangat mahal, disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat
lunak, diperlukan pula biaya pelatihan
§ Perangkat lunak yang mahal
§ Memperkerjakan dan mempertahankan DBA
§ Konfigurasi perangkat keras yang besar Data
Sub Language DBMS
2.3.12. Merancang Database /
Basis Data
Untuk
membuat basis data kita harus memahami bubungan diantara data, jenis data yang
akan dipelihara di dalam basis data, bagaimana data tersebut akan digunakan,
dan bagaimana organisasi mengikuti perubahan dalam mengelola data dalam
perspektif keseluruhan organisasi.
Basis
Data memerlukan rangcangan konseptual dan rancangan fisik. Rancangan konseptual
atau logis dari sebuah basis data adalah model abstrak dari basis data
sedangkan rancangan fisik memperlihatkan bagaimana basis data tersebut
sebenarnya tersusun pada perangkat penyimpanan data dengan akses yang langsung.
Tantangan dalam merancang database adalah bagaimana merancang sehingga database
dapat memenuhi keperluan saat ini dan masa mendatang.
1 . Tujuan Merancang Basis Data :
§ Untuk memenuhi informasi yang berisikan
kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
§ Memudahkan pengertian struktur informasi.
§ Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan
beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space).
2 . Proses menciptakan database mencakup 6 fase
yaitu :
§ Fase 1 : Pengumpulan data dan analisa
§ Fase 2 : Perancangan database secara
konseptual
§ Fase 3 : Pemilihan DBMS
§ Fase 4
: Perancangan
database secara logika (pemetaan model data)
§ Fase 5 : Perancangan database secara fisik
§ Fase 6 : Implementasi sistem database
3. Pengembangan Sistem
Pengembangan
system terdiri atas sederetan kegiatan yang dapat dikelompokan menjadi beberapa
tahapan. Ada berbagai pembagian tahapan dalam pengembangan system yaitu :
§ Metodologi yang disebut Waterfall atau air
terjun yang membagi daur pengembangan system menjadi 6 tahapan : konsepsi,
pendahuluan, analisis, perancangan, implementasi dan pengujian..
§
McLeod mengemukakan 4 tahapan :
perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi.
§ Fabbri dan Schwab membaginya menjadi 5 tahapan
: studi kelayakan, rencana pendahuluan, analisis system, perancamgan system
danimplementasi system.
2.3.13. Cara Membuat Database dengan menggunakan
Microsoft Acces
Untuk
membuat database kosong dengan Microsoft Access lakukan langkah-langkah
berikut:
1 .
Jalankan aplikasi Microsoft
Access (yang digunakan pada artikel ini Microsoft Access 2003).
2 . Pilih "Blank Database".
3 . Setelah itu akan muncul tampilan kotak dialog
File New Database yang meminta Anda untuk memberikan nama File Database serta
memilih lokasi di mana data akan disimpan.
4 . Klik pada kolom file name, gantilah db1 dengan
coba1.
5 . Setelah nama database ditentukan pilih Create.
Kemudian akan muncul tampilan seperti Gambar 1.
Gambar
1. Kotak coba1 Database
Membuat
Tabel Database Baru
Setelah
Anda selesai membuat database baru yang masih kosong yaitu coba1.mdb, langkah
berikutnya yaitu merancang dan membuat tabel pada database tersebut, yang
nantinya akan diisi. Namun sebelum Anda memulainya, terlebih dahulu Anda harus
mengenal jenis data yang akan dipakai dan ditempatkan pada setiap field
database. Jenis data tersebut adalah:
· Text, dapat menerima huruf, angka, tanda baca,
dan spasi. Sebuah field yang berisi data teks ini dapat menampung 255 karakter,
atau sebanyak yang kita inginkan yaitu dengan menentukan besarnya karakter data
dengan mengatur properti Field size-nya.
·
Memo, dapat menerima teks apa saja sebagai suatu keterangan atau
catatan. Data ini dapat menampung 65.535 karakter.
· Number, berisi data bilangan yang digunakan
untuk perhitungan matematis. Lebar kapasitas data ini bergantung pada properti
fieldSize.
· Currency, berisi data bilangan yang digunakan
dalam perhitungan matematis terutama untuk perhitungan yang berkaitan dengan
uang termasuk data-data dengan 1 s/d 4 angka di belakang tanda desimal, besar
nilainya tepatnya adalah -922.337.203.685.477.5808 s/d 922.337.203.685.477.5807.
· Yes/No, berisi nilai yes atau no, atau field
yang hanya memiliki dua kemungkinan nilai (yes/no, on/off atau true/false).
· Auto number, berisi bilangan yang berurutan
atau bilangan acak yang unik dimana secara otomatis diberikan oleh Microsoft
Access saat record baru ditambahkan ke dalam tabel. Jenis data auto number ini
memiliki sifat tidak dapat diubah-ubah nilainya oleh user.
· Date/Time, hanya dapat menerima tanggal/waktu,
dan nilai datanya dari tahun 100 sampai dengan 9999.
Setelah
Anda mengetahui jenis-jenis data yang dipakai dan ditempatkan pada setiap field
database, maka berdasarkan jenis data tersebut, buat dan rancanglah sebuah
tabel database baru dengan mengikuti langkah berikut:
1. Pada jendela database seperti pada Gambar 1,
klik tombol New, setelah itu akan muncul kotak dialog New Table seperti pada
Gambar 2.
2 .Pada kotak dialog New Table tersebut, pilih Design View
kemudian klik tombol OK, maka akan muncul kotak dialog Table database seperti
Gambar 3.
3
Klik baris pertama dari kolom
Field Name, kemudian ketikkan Kode Barang pada kolom Field Name tersebut
sebagai nama field name. Field ini nantinya akan diisi data kode barang.
4 . Tekan
tombol Enter, maka pointer akan berpindah ke kolom Data Type. Isi teks pada
kolom Data Type tersebut.
5 Tentukan lebar data pada field size dengan mengubah angka 50
menjadi angka 6.
6 . Ulangi langkah 3 sampai 5 dengan berpindah
baris, tambahkan field Nama Barang (tipe Text, Lebar 30), field Harga Satuan
(tipe Number), dan field Banyaknya Barang (tipe Number, Integer).
7 . Jika
proses pengisian serta pembuatan tabel selesai dan Anda ingin menutup dialog
Design Table, tutuplah Windows Table 1 dengan menekan icon "X" di
pojok kanan window, kemudian klik tombol Yes untuk menyimpan tabel desain yang
telah dibuat. Setelah Anda menutup kotak dialog tabel, Microsoft Access
akan menampilkan kotak isian "Save As", kemudian ketikkan nama
tabelnya dengan nama yang Anda inginkan, misalnya "Barang" dan klik
tombol OK untuk menutup kotak tersebut.
8 .
Microsoft Access kemudian akan
mengingatkan bahwa tabel yang Anda buat belum mempunyai kunci primer (primary
key). Saat ini kliklah tombol No.
Memodifikasi
Tabel Database
Karena
suatu file database dapat terdiri atas satu atau banyak tabel, maka jika Anda
membuka atau mengaktifkan satu file database, seluruh tabel dalam file database
Microsoft Access yang Anda buka dapat langsung bisa dilihat, dipilih, atau
diubah. Untuk itu lakukan langkah-langkah berikut ini untuk membuka dan
memodifikasi tabel database sebagai berikut:
1.
Pilih dan buka file database
yang telah Anda buat yaitu coba1 sehingga akan muncul kotak dialog database
AVB.
2. Pilih tabel Barang yang ingin dimodifikasi
(diperbaiki, dihapus, atau ditambah) field databasenya, kemudian klik Design,
maka akan muncul kotak dialog tabel barang.
3.
Modifikasi field database yang
ingin Anda modifikasi, dengan menggunakan langkah-langkah yang hampir sama
dengan membuat tabel database baru. Misalnya Anda tidak memerlukan field
database harga satuan, maka kliklah harga barang lalu hapus field harga satuan
sekaligus jenis tipe datanya. Namun jika Anda ingin mengganti harga satuan
menjadi harga barang, kliklah field name "Harga Satuan" kemudian
ganti menjadi harga barang.
Setelah
selesai memodifikasi field database, tutup kotak dialog tabel barang tersebut
dengan mengklik icon "X" pada kotak dialog tabel barang, kemudian
klik Yes untuk menyimpan tabel database yang telah dimodifikasi tersebut
0 komentar:
Posting Komentar